Dani Pedrosa telah resmi mengucapkan perpisahan untuk tim, sponsor dan pada fans / autosports
DOHA - Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa sudah mengucapkan salam perpisahan untuk fans dan timnya sesaat setelah memastikan vakum dari dunia balap MotoGP menyusul kambuhnya cedera tangan. Atas cederanya, pembalap tandem Marc Marquez ini hanya finish di urutan keenam pada balapan perdana di Qatar.
Pedrosa dengan berat hati mengungkapkan dirinya tak lagi mampu melanjutkan balapan setelah cedera yang membekap lengan kanannya kambuh dan terasa menyiksa saat menjalani balapan pertama di Sirkuit Losail, Minggu (31/3/2015). "Saya ingin berterima kasih kepada semua Repsol Honda, Sponsor dan para fans yang selalu mendukung saya, memberikan saya kekuatan untuk bertahan, tetapi keputusan untuk mengakhiri balapan sudah tidak bisa ditawar," tutur Pedrosa, dikutip Marca, Selasa (31/3/2015).
Pembalap Spanyol 29 tahun mengaku, cedera di tangannya sudah terasa sejak setahun lalu. Dia merasa lengan kanannya ringkih manakala harus menopang motor Honda RC213V, namun dirinya selalu berusaha untuk menyembunyikan hal itu dari orang lain. "Saya ingin menjelaskan masalah ini sejak tahun lalu, tetapi saya sudah cukup menderita dengan hanya diam. Jadi saya memutuskan untuk tidak membicarakannya ke publik," lanjut dia.
Pedrosa belum tahu sampai kapan dirinya akan menepi dari hingar-bingar perburuan podium di lintasan balap MotoGP, namun yang pasti, saat ini hal yang paling dia inginkan adalah menyembuhkan lengan kanannya yang ringkih. (Baca juga : Manajer Tim Ungkap Suasana Duka di Paddock Repsol Honda)
Cedera Pedrosa disebut pompa lengan (arm pump), sejenis kram yang meiliki efek berbeda pada tiap pengidapnya. Pada kasus Pedrosa, arm pump disebabkan pembalap harus menahan sepeda motor yang direm pada kecepatan 210 mil per jam. Salah satu cara mengobatinya adalah dengan mengoprasi lengan. Celakanya, Pedrosa pernah melakukan oprasi, namun gagal sembuh.Pedrosa dengan berat hati mengungkapkan dirinya tak lagi mampu melanjutkan balapan setelah cedera yang membekap lengan kanannya kambuh dan terasa menyiksa saat menjalani balapan pertama di Sirkuit Losail, Minggu (31/3/2015). "Saya ingin berterima kasih kepada semua Repsol Honda, Sponsor dan para fans yang selalu mendukung saya, memberikan saya kekuatan untuk bertahan, tetapi keputusan untuk mengakhiri balapan sudah tidak bisa ditawar," tutur Pedrosa, dikutip Marca, Selasa (31/3/2015).Pembalap Spanyol 29 tahun mengaku, cedera di tangannya sudah terasa sejak setahun lalu. Dia merasa lengan kanannya ringkih manakala harus menopang motor Honda RC213V, namun dirinya selalu berusaha untuk menyembunyikan hal itu dari orang lain. "Saya ingin menjelaskan masalah ini sejak tahun lalu, tetapi saya sudah cukup menderita dengan hanya diam. Jadi saya memutuskan untuk tidak membicarakannya ke publik," lanjut dia.Pedrosa belum tahu sampai kapan dirinya akan menepi dari hingar-bingar perburuan podium di lintasan balap MotoGP, namun yang pasti, saat ini hal yang paling dia inginkan adalah menyembuhkan lengan kanannya yang ringkih. (Baca juga : Manajer Tim Ungkap Suasana Duka di Paddock Repsol Honda)Cedera Pedrosa disebut pompa lengan (arm pump), sejenis kram yang meiliki efek berbeda pada tiap pengidapnya. Pada kasus Pedrosa, arm pump disebabkan pembalap harus menahan sepeda motor yang direm pada kecepatan 210 mil per jam. Salah satu cara mengobatinya adalah dengan mengoprasi lengan. Celakanya, Pedrosa pernah melakukan oprasi, namun gagal sembuh.Pedrosa dengan berat hati mengungkapkan dirinya tak lagi mampu melanjutkan balapan setelah cedera yang membekap lengan kanannya kambuh dan terasa menyiksa saat menjalani balapan pertama di Sirkuit Losail, Minggu (31/3/2015). "Saya ingin berterima kasih kepada semua Repsol Honda, Sponsor dan para fans yang selalu mendukung saya, memberikan saya kekuatan untuk bertahan, tetapi keputusan untuk mengakhiri balapan sudah tidak bisa ditawar," tutur Pedrosa, dikutip Marca, Selasa (31/3/2015).Pembalap Spanyol 29 tahun mengaku, cedera di tangannya sudah terasa sejak setahun lalu. Dia merasa lengan kanannya ringkih manakala harus menopang motor Honda RC213V, namun dirinya selalu berusaha untuk menyembunyikan hal itu dari orang lain. "Saya ingin menjelaskan masalah ini sejak tahun lalu, tetapi saya sudah cukup menderita dengan hanya diam. Jadi saya memutuskan untuk tidak membicarakannya ke publik," lanjut dia.Pedrosa belum tahu sampai kapan dirinya akan menepi dari hingar-bingar perburuan podium di lintasan balap MotoGP, namun yang pasti, saat ini hal yang paling dia inginkan adalah menyembuhkan lengan kanannya yang ringkih. (Baca juga : Manajer Tim Ungkap Suasana Duka di Paddock Repsol Honda)Cedera Pedrosa disebut pompa lengan (arm pump), sejenis kram yang meiliki efek berbeda pada tiap pengidapnya. Pada kasus Pedrosa, arm pump disebabkan pembalap harus menahan sepeda motor yang direm pada kecepatan 210 mil per jam. Salah satu cara mengobatinya adalah dengan mengoprasi lengan. Celakanya, Pedrosa pernah melakukan oprasi, namun gagal sembuh.
.jpg)
